Minggu, 26 Juli 2009

Sebuah kata dari aku dan kamu untuk jiwa senja

@ : Sebuah canda
sebuah jiwa senja
seorang yang rajin
seorang anak kecil,
sebuah bola seorang nasehat

aku tak tahu mana yang benar benar aku sayang. .

~ : Mungkin semuanya kamu sayang, terkecuali sebuah jiwa senja,
karena kamu pun tak lain juga sebuah jiwa senja, dan kamu menyayangi semua hingga engkou terbebas dari jiwa senja mu

@ : Tapi. .
Sebuah jiwa senja yang sejak lama mendatangi ku
dia juga pernah mendung selama berbulan-bulan,tapi kini dia mulai menampakan senjanya untuk ku
dia menyiratkan tanda bahwa dia akan terus menyinari ku

~ : Bukankah lebih baik tetap seperti ini, tetap jiwa senja namun tak lelah menyinarimu, walaopun dalam penyinarannya terdapat perih yang mendera, atau engkau lebih suka jiwa senja yang dulu, jiwa senja yang mendung. . .

@ : aku ingin jiwa senja yang seperti sinar pagi! Selalu semangat
tapi aku ingin pemilik jiwa senja yang dulu,dia lebih mengerti segalanya
aku gak suka sama pemiliknya yang sekarang,dia hanya melihat dengan sebelah mata

~ : Mungkin jiwa senjamu yang sekarang memang sudah berubah, mungkin keadaan juga yang membuat dia jadi memandang sebelah mata, percayalah. . Dia sudah cukup bersabar dan iklas terhadap keadaanya,

cobalah untuk tak selalu ingin di mengrti, walau tanpa kamu minta pun jiwa senja mu iklas untuk mengerti, ketika engkou mencoba mengerti seseorang, maka kamu pun akan mengerti gundah gulananya jiwa seseorang,

sebuah saran : jangan pernah memilih kepada jiwa senja jikalau hati tak siap untuk menyinari sebuah jiwa senja, sungguh kesabaran mu, keiklasan mu, segalanya tentang dirimu akan di pertaruhkan ketika engkou memilih jiwa senja,

pilih semua terkecuali "dia" karena sebuah canda akan membuat hari hari mu di hiasi senyuman, atau pilihlah seorang yang rajin, maka dia akan membuat mu haus akan ilmu, atau pilihlah seorang yang selalu memberimu nasehat, maka engkau pun akan mengerti apa yang tidak engkou ketahui

Tidak ada komentar:

Posting Komentar